Saturday, September 15, 2012

Upah Harian

Ngeliat anak-anak karyawan harian nerima bayaran dua mingguan. Senyum ceria mereka nampak begitu merekah. Ucap "terima kasih" yang mereka ucapkan terasa begitu tulus. Terbayang anak istri mereka dirumah pasti menunggu dengan tak kalah gembira. Pasti mereka makan dengan lauk lebih enak daripada hari-hari biasa. Semoga bayaran mereka cukup buat menuhin permintaan anak istri mereka.

Aku tau pekerjaan mereka dua minggu terakhir ini begitu beratnya. Aku yang terus menerus "memporsir" mereka untuk menuntaskan pekerjaan demi persiapan masuk ayam. Alhamdulillah semuanya tuntas. Bukankah seharusnya aku yang duluan berterima kasih sama mereka?

Aku tau berapa tenaga mereka dibeli sama perusahaan. Bukannya aku tega melihat mereka pontang panting terbakar matahari. Tapi ini hanya salah satu tugasku. Tugas dan kewajiban yang harus aku tunaikan karena aku juga hanyalah karyawan di perusahaan ini.

Aku tau upah mereka. Semoga aku tak mendholimi mereka.



*berapa upah harian bapakku dulu?aku tak tau...yang kutau, setiap hari kamis, sepulang kerja, bapa ngasih amplop ke emak, besoknya kita makan daging ayam, rebutan, berlima* 

No comments: